Secara pragmatis, hampir semua satwa liar besar di dunia yang sekarang masih tetap bertahan hidup sedang berada dibawah tekanan berat yang mengancam kelangsungan hidupnya.

Kepunahan suatu jenis mamalia spektakuler, seperti gajah, orangutan, Harimau sumatera, Badak dan berbagai jenis satwa dilindungi lainnya sebagai akibat pesatnya pertambahan jumlah penduduk, dengan gaya hidup yang lebih konsumtif dengan permintaan akan lahan dan sumberdaya yang tidak pernah terpuaskan, telah mengurangi daerah jelajah dan mengambil alih serta menghancurkan habitat yang ada, tak heran bahkan menjadikannya sasaran perburuan, hanya karena nilai jual dan kepentingan individu.

Ada beberapa alasan mengapa perlu ada upaya penyelamatan satwa-satwa langka menjadi sangat penting, Gajah, Harimau Sumatera, Orangutan dan lain sebagainya. Sebagai satwa liar yang statusnya dilindungi pada kenyataannya terus terdesak hingga terancam kepunahan. beberapa satwa ini seperti Gajah dan Harimau Sumatera, sekarang merupakan jenis yang hampir saja jarang kita temui “terncam punah”.

Kepunahannya dikhawatirkan akan terjadi dalam dua atau tiga dekade yang akan datang, terutama jika tidak ada tindakan pencegahan yang efektif. Kedua, perburuan liar terhadap Gajah Sumatera untuk diperdagangkan masih terus berlangsung karena lemahnya penegakan hukum. Sementara sisa kawasan yang seharusnya dilindungi untuk kepentingan konservasi masih belum efektif melindungi Gajah Sumatera yang persyaratan kebutuhan hidupnya tergolong rumit.

Ketiga, banyak orang tidak menyadari bahwa kegandrungan pada pola hidup yang semakin konsumtif sangat mempengaruhi keutuhan hutan rimba, yang secara langsung maupun tidak langsung menyebabkan kematian bagi satwa dilindungi.

Keempat, Hanya sedikit orang yang serius memperhatikan konservasi alam, apalagi memodifikasi keputusan-keputusan mereka sesuai dengan pengetahuan tentang ekologi suatu makhluk yang sudah dikenalnya, sehingga mereka bisa bertahan hidup.

Mencermati kekhawatiran terhadap ancaman kelestarian Gajah di Sumatera salah khususnya di PLG Seblat Bengkulu - yang sudah diambang kepunahan, akibat dari perburuan maka perlu melakukan investigasi dan monitoring perdagangan Organ Gajah Sumater.

Selain itu yang paling mendasar adalah mendesak Departemen terkait untuk menghentikan ekspansi perkebunan sawit dengan skala yang telah merambah bahkan memasuki wilayah konservasi. Perkebunan sawit di Bengkulu jelas jelas telah mengancam keberlansungan dan keberadaan kawasan PLG Seblat sebagai salah satu kawasan Gajah di Bengkulu.