Dan terbuai…

Ku gamit tanganmu…
membawamu ke suatu tempat dimana pelangi akan berakhir,
mengikuti jejak langkah mentari yang sebentar akan tersenyum,
beranjak dari luka dan menutup sementara.
Biar awal di buai dengan tawa,
seiring mata mengering siratkan sejuta kepedihan.
Mari tersenyum untuk luka.
Berjabat erat dengan masa yang jauh dari nuansa lara.
Secepat kamu bahagia, secepat itu pula kita terbuai…
Menurutku, puisi itu punya bahasa tersendiri. mewakili
jiwa untuk bersuara dan berteriak. tp gak menghalangi
untuk sebuah pengertian diantara dua negara yg
berbeda kan? he.. he..
------------------------------------------------------------

Post a Comment

0 Comments